Adakah gereja-gereja yang bertuliskan huruf Arab? Ya jelas ada dong. Selain Kitab Injil (Kristen) dan Kitab Talmud (Yahudi) berbahasa Arab, gereja-gereja untuk umat Kristen Arab (juga sinagog untuk umat Yahudi Arab) juga menggunakan Bahasa Arab. Ya jelas donk memakai Bahasa Arab wong itu bahasa mereka, masak memakai Bahasa Jawa?
Foto ini hanyalah contoh kecil dari sebuah gereja di Mesir (Gereja Koptik) dan Suriah (Gereja Kristen Ortodoks) yang bertuliskan Arab (diambil dari Kitab Injil surat Yohanes: “Setiap orang yang minum air biasa maka akan cepat haus, tetapi jika minum air dariku [Yesus], tidak akan kehausan selamanya”). Selain Bahasa Arab, Bahasa Aram juga digunakan sejumlah umat Kristen di kawasan Arab.
Seperti saya singgung sebelumnya, ada berjuta-juta umat Kristen Arab yang tersebar di dua puluan negara-negara yang tergabung di Liga Arab. Mereka tersebar di Lebanon, Suriah, Irak, Mesir, Palestina, Jordan, Bahrain, dan masih banyak lagi. Beberapa kelompok Arab Kristen yang populer adalah Koptik, Maronites, Assyrians, Chaldeans, Arameans, Gereja Ortodoks Suriah, dan lain sebagainya.
Umat Arab Kristen (al-‘Arab al-Masihiyyin) kontemporer ini dalam sejarahnya merupakan keturunan dari kelompok-kelompok suku dan klan Arab zaman dulu yang menolak konversi ke Islam dan tetap memilih iman Kristen seperti suku Qahtani, Kahlani, Bani Judham, Ghassasin, dlsb.
Berdasarkan kajian-kajian kesejarahan, suku Arab yang pertama kali memeluk Kristen adalah dari kaum al-Anbath (atau Nabateans) yang mendiami kawasan Jazirah Arab Utara (kini wilayah Saudi) dan Syam (kini Suriah) serta Suku Ghassasinah (Ghassanids) di Jazirah Arab selatan yang kini masuk wilayah Yaman. Ada juga yang merupakan keturunan dari umat Kristen Romawi (Rum) dan Byzantium (Melkites) yang kemudian “di-Arab-kan” oleh sejumlah rezim Islam ketika terjadi penaklukkan kekuasaan.
Jelasnya, Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi orang-orang Arab apakah itu Arab Muslim (Sunni, Syiah, Ibadi, dan lain-lain), Kristen, Yahudi, Baha’i, agnostik, dan sebagainya, yang tidak ada sangkut-pautnya dengan Islam. Karena itu kaum Muslim di Indonesia tidak perlu sensi, “emongsiong“, dan marah-marah kalau melihat non-Muslim menulis dan mengucapkan sesuatu dengan Bahasa Arab seperti assalamu alaikum, alhamdulilah, subhanallah, dan lain-lain.
Bahasa Arab bukanlah monopoli dan properti umat Islam tetapi telah menjadi “bahasa lingua franca” berbagai macam pengikut agama. Ingat ya, Arab itu sudah ada sebelum Islam lahir. Begitu pula, umat Arab Kristen dan Arab Yahudi itu sudah lahir duluan ke muka bumi ini jauh sebelum “bayi Muslim” lahir di abad ke-/7 M karena baik Yahudi, Kristen, maupun Islam sebagai rumpun “Agama Semit” sama-sama lahir di Timur Tengah, bukan Eropa apalagi Amerika. Mafhum ente? [SQ]