Masih tentang “Nyunah Nabi”, khususnya mengenai “pakaian islami” (religius) dan “pakaian kafir” (sekuler) untuk menyambung dari postinganku kemarin. Saya berusaha untuk pelan-pelan menjelaskannya karena saya perhatikan orang-orang yang otaknya masih “original” (karena jarang dipakai he he) masih kerepotan menangkapnya.
Kalau yang otaknya sudah “rombengan” malah gampang sekali mencernanya he.he.he Saya perlu menjelaskan lagi karena masih saja ada yang menuduh saya itu “anti Sunah Nabi”. Bahkan ada banyak yang berkampanye untuk berhati-hati dengan semua postinganku karena dianggap bisa merusak iman (kayak “tivi” aja nih iman bisa rusak hehehe).
Pertama, kemarin saya sudah bilang kalau semua jenis pakaian (gamis, abaya, niqab, sarung, jas dan lain sebagainya) itu sekuler karena semua itu adalah produk dari kebudayaan manusia. Emang Tuhan yang bikin jubah, niqab, atau abaya? Tidak kan? Yang bikin pakaian itu kan tukang jahit, dan tukang jahitnya itu bisa Muslim, Kristen, Yahudi, Budha, ateis, gak tahulah.
Kedua, yang berjubah itu bukan hanya Nabi Muhammad tapi juga Abu Jahal, Abu Lahab dan abu-abu yang lain karena memang itu pakaian mereka. Baik Muslim maupun non-Muslim Arab berpakaian sama. Baik pahlawan maupun pecundang Arab semua berpakaian serupa. Kalian boleh saja mengklaim: “Saya berjubah karena dalam rangka nyunah mengikuti Nabi Muhammad”.
Meskipun berjubah tetapi kalau moral & perilaku sehari-hari kalian tidak mencerminkan ahlak Nabi Muhammad yang baik, toleran, humanis, tidak beringas & ngamukan, kalian itu sebetulnya lebih mirip “begundal tengik” Abu Jahal bukan Nabi Muhammad. Karena itu saya sering bilang: ada sebagian umat Islam yang niatnya ingin mengikuti Sunah Nabi Muhammad tapi malah terjerumus kedalam Sunah Abu Jahal.
Ketiga, ada juga umat Islam yang hobi mengatakan: jika kaum Muslim meniru “pakaian Barat” (maksud mereka mungkin jas, dasi dan lain-lain) itu berarti telah menyerupai orang-orang “kafir”. Sementara kalau meniru “pakaian Arab” berarti menyerupai orang2 Muslim. Pemikiran model begini juga “produk dari otak yang masih original” tadi.
Saya sering bilang, menyamakan Barat = non-Muslim itu “sama unyunya” dengan menyamakan Arab = Muslim karena banyak umat Islam di Barat dan banyak warga non-Muslim di Arab. Elijah Muhammad (1897 – 1975), tokoh Muslim karismatik Amerika, pendiri Nation of Islam, dan mentor banyak Muslim legendaris seperti Malcolm X, Louis Farrakhan, Muhammad Ali, dan lain sebagainya sehari-harinya berjas & berkupluk.
Jadi kalau ada Muslim yang berjas bisa saja mereka itu meniru Elijah Muhammad bukan Donald Trump sama seperti kalian yang mengkalim meniru Nabi Muhammad bukan Abu Jahal. Selamat berhari Minggu..