Berhentilah menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah.

Jangan membalas budi karena belum tentu budi yang melakukannya.

Jangan mengarungi lautan, karena karung lebih cocok untuk beras.

Berhenti juga menimba ilmu, karena ilmu tidak ada di dalam sumur.

Jangan ngurusin orang karena belum tentu orang itu pengen kurus.

Janganlah bangga menjadi atasan. Karena di Tanah Abang, atasan 10 ribu dapat 3.

Tambahan dari saya:

Berhentilah menyuruh orang salat (masak orang lagi salat disuruh?)

Berhentilah bilang “puji syukur kami panjatkan…” (karena Puji dan Syukur bisa manjat sendiri…)

Mari kita bantu Hizbut Tahrir menegakkan Khilafah siapa tahu Bu Khilafah sedang kena stroke jadi lumpuh gak bisa tegak…

“Malam-malam enaknya makan lontong; kalau masih belum paham, silakan tanya Cak Lontong”.

Artikulli paraprak“Nyunah Nabi” atau Nyunah…
Artikulli tjetërPelajaran dari Istanbul, Turki
Antropolog Budaya di King Fahd University, Direktur Nusantara Institute, Kontributor The Middle East Institute, Kolumnis Deutsche Welle, dan Senior Fellow di National University of Singapore.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini