Jamaah Mamat Mimin sering mengklaim pro umat Islam tetapi sebetulnya mereka ini bukan pro Islam dan umatnya tetapi karena anti non Islam dan umatnya.
Sekarang mari kita tes dikit saja. Kenapa mereka selalu bengak-bengok soal penderitaan umat Islam di Palestina, Myanmar, atau Mindanao misalnya dan (kadang-kadang) begitu heroik demo massa sekaligus menggalang dana untuk “menolong saudara-saudara umat Islam” yang menjadi korban perang dan kekerasan? Ah masak sih?
Lalu, kalau memang jamaah Mamat-Mimin betul-betul memiliki solidaritas terhadap umat Islam dan ingin menolong kaum Muslim yang menderita, kenapa mereka tidak menggelar demo massa dan menggalang dana untuk saudara-saudara Muslim mereka yang juga menjadi korban perang dan kekerasan di Yaman, Suriah, Irak, Mesir, Aljazair, Sudan, Turki, Tunisia, Libya, Afganistan, Kazahstan, dan seterusnya?
Kenapa mereka hanya bersemangat soal Palestina atau Libanon, Myanmar, atau Mindanao? Jawabannya mudah sekali: karena pelaku kekerasan terhadap umat Islam disini itu diasumsikan non Muslim seperti Yahudi untuk Palestina, Buddha untuk Myanmar atau Kristen untuk Mindanao.
Sementara pelaku kekerasan terhadap umat Islam di Yaman, Suriah, Mesir, Afganistan, Turki, Sudan, dlsb itu adalah sesama kaum Muslim.
Tidak usah jauh-jauh ke manca negara. Sekarang mari kita lihat di Indonesia saja. Kalau pelaku tindak kekerasan terhadap umat Islam (beserta simbol-simbol keislaman) itu diasumsikan sebagai non Muslim (seperti dulu kasus di Ambon atau Poso), maka secepat kilat jamaah Mamat Mimin Momon khotbah dimana-mana pletar-pletor menghujat kekejaman dan kesadisan non Muslim.
Mereka juga sibuk kesana-kemari seperti ayam mau bertelor pletak-pletok, menggalang ini-itu.
Tetapi jika pelaku tindak kekerasan dan kekejaman itu adalah umat Islam itu sendiri (baik terhadap non Muslim maupun Muslim), cangkem atau congor mereka seperti disolasi, tidak keluar sepatah katapun mengutuk pelaku kekerasan dan kekejaman apalagi bersimpati atau memberi empati terhadap para korban, meskipun yang menjadi korban itu adalah sesama umat Islam.
Jadi, masihkah Anda percaya dengan “mitos” solidaritas umat Islam? Jadi, mereka ini sebetulnya bukan “pro-umat Islam” tetapi karena benci dan anti terhadap non-Muslim. Ya kan Ndro? Tau…
Jabal Dhahran, Arabia