Mbok umat Islam Indonesia itu tidak usah “gumunan” dan “bingungan” nanti malah kelihatan lucu, wagu, “udik”, dan malu-maluin. Masak hanya karena Mbak Agnes pakai tulisan Bahasa Arab saja marah? Dianggap menodai Islam lah, melecehkan Al-Qur’an lah.
Datang ke Arab sini, kalian akan tahu kalau tulisan-tulisan Bahasa Arab ada dimana-mana: di WC, celana dalam, klub-klub malam, dan lain sebagainya. Saya yakin orang-orang Arab akan tertawa cekikikan jika melihat tingkah-polah kalian yang “unyu-unyu” ini.
Masak Bahasa Arab kok dianggap sebagai “bahasa relijius” dan kaum Muslim ? Datanglah ke negara-negara Arab & perhatikan dg seksama, nanti kalian akan tahu kalau bahasa Arab telah menjadi “bahasa lingua franca” yang lintas-etnis dan agama: Muslim, Kristen, Yahudi, Arab & non-Arab semua berbahasa Arab ria. Umat Kristen di Lebanon, Suriah, Yordania, Palestina, Mesir, atau Bahrain jauh lebih fasih Bahasa Arab-nya ketimbang kaum Muslim di Indonesia, apalagi kaum Muslim kota yg suka “berantum-antum” dan “berumi-abi”.
Jadilah umat beragama yang cerdas dan dewasa: cerdas berfikir, dewasa bertindak. Kalau mau meniru Nabi Muhammad SAW seperti yang kalian klaim selama ini, maka tirulah cara beliau berpikir dan bertindak itu. Jangan dikit-dikit marah, dikit-dikit ngamuk. Malu kan dilhat orang dan umat agama lain ?
Sahe
Komentar ditutup.