Saya amati bukan hanya kaum Muslim saja yang mengalami “gagal paham” tentang dunia Arab & Timur Tengah. Umat Kristen juga sama. Anggapan bahwa kaum Kristen sebagai kelompok paling tertindas di kawasan Arab saya kira kurang tepat. Yang banyak menjadi korban kekerasan justru kelompok-kelompo Islam itu sendiri. Hanya karena berbeda suku, klan, etnis, mazhab, ideologi, sistem pemerintahan, pandangan keagamaan, atau kepentingan ekonomi-politik, berbagai kelompok Islam ini saling bunuh & saling serang satu sama lain shg menelan korban jiwa & harta tak terhingga. Itulah yg terjadi di Suriah, Irak, Yaman, Mesir, Sudan, dan lain sebagainya.

Karena “konflik internal” ini, mereka tidak segan-segan menggalang koalisi dengan–dan memborong alat-alat perang dari—rezim-rezim non-Muslim yg mereka kafirkan itu (AS, Russia, China, Israel, dan lain sebagainya) demi menghancurkan rival-rival mereka.

Hal lain, dunia Arab bukan melulu “milik Muslim”. Menurut data Liga Arab, ada sekitar 20-an juta umat Kristen di kawasan ini. Di sejumlah negara mereka bahkan ikut berkolaborasi dengan Muslim untuk melawan “musuh bersama” mereka.

Sudah bukan rahasia lagi jika kaum Kristen Maronite di Lebanon berjuang bersama-sama umat Islam untuk melawan Israel. Demikian juga di Palestina, umat Kristen berkerja sama dengan kaum Muslim untuk membendung agresi Israel.

Tokoh-tokoh Kristen Palestina terkemuka seperti Abuna Elias Chacour (saya pernah berjumpa dengan tokoh kharismatik ini), Mitri Raheb, Uskup Agung Atallah Hanna dan lain sebagainya telah bertahun-tahun berjuang bersama umat Islam setempat.

Tokoh-tokoh Kristen ini sering bilang: “Jika masjid-masjid kalian dibom tentara Israel, maka sembahyanglah di gereja-gereja kami”. Karena bahasa mereka juga bahasa Arab, maka mereka pun memekikkan “Allahu akbar” ketika berjuang menghadapi tentara Israel.

Konflik di Timteng bukan hanya soal “agama” tetapi juga soal tanah, perbatasan, identitas kesukuan, klaim sejarah, dan lain sebagainya.

Melihat sejumlah fakta ini maka terasa sangat lucu jika sejumlah kelompok Islam di Indonesia berdemo heroik mendukung Palestina tapi pada saat yang sama mengecam umat Kristen. Hal ini sama lucunya dengan sejumlah kelompok Kristen yang membela Israel padahal umat Kristen di Lebanon maupun Palestina justru bersatu melawan Israel.

Seharusnya atau idealnya umat Kristen dan Muslim di Indonesia bersatu tapi bukan untuk membela Israel atau Palestina melainkan untuk membela umat manusia yang ditindas oleh–dan menjadi korban dari–keangkaramurkaan rezim-rezim serakah–apapun agama mereka, apapun suku-bangsa mereka.

Artikulli paraprakUmat Beragama itu Harus Cerdas Berfikir dan Dewasa Bertindak
Artikulli tjetërWahabi dan Nasionalisme
Antropolog Budaya di King Fahd University, Direktur Nusantara Institute, Kontributor The Middle East Institute, Kolumnis Deutsche Welle, dan Senior Fellow di National University of Singapore.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini