Beranda Facebook Post Kunjungan Tokoh Kristen Lebanon di Saudi

Kunjungan Tokoh Kristen Lebanon di Saudi

1661
0
Tokoh kristen lebanon

Ada pemandangan menarik dalam dua hari ini di Saudi, yakni kunjungan bersejarah tokoh dan pemimpin Kristen Maronite Libanon, Kardinal Bechara Boutros Al-Rahi, berserta rombongan. Konon ini merupakan kunjungan pertama dalam sejarah sejak Raja Saud dulu menemui komunitas Maronite di Mount Lebanon pada 1953.

 

Kedatangan mereka disambut dengan hamparan karpet merah dan diterima dengan sangat hangat oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman serta para elit kerajaan. Sang raja dan putra mahkota bahkan menjamu khusus untuk beliau dan rombongan.

Maronite, dengan populasi sekitar 1 juta jiwa, adalah komunitas Kristen terbesar di Libanon. Jamaah Kristen Maronite yang menggunakan Bahasa Arab dalam komunikasi sehari-hari dan dalam khotbah-khotbah gereja bukan hanya ada di Libanon saja tetapi juga di Suriah, Cyprus, dan lain-lain. Kristen Maronite mengikuti tradisi Katolik Roma dan merupakan yang terbesar di Timur Tengah.

Di Saudi, ada sekitar 400,000 warga Libanon, baik Kristen maupun Muslim, yang bekerja di berbagai sektor. Tidak ketinggalan, mereka juga ikut memeriahkan kehadiran sang tokoh agama beserta rombongan yang sangat langka ini.

Libanon merupakan negara yang cukup unik karena sudah beberapa tahun terakhir ini, meskipun mayoritas penduduk beragama Islam, dipimpin oleh President Kristen. Kini, Presiden Libanon adalah Michel Naim Aoun. Sementara Perdana Menteri-nya dari Muslim Sunni (kini Saad Hariri).

Dalam berbagai pertemuan, baik rombongan sang kardinal maupun pihak elit Saudi menekankan tentang pentingnya membangun persaudaraan kemanusiaan Muslim-Kristen, khususnya di kawasan Timur Tengah yang memang cukup banyak populasi umat Nasrani ini tersebar di berbagai negara, bukan hanya di Libanon saja tetapi juga di Palestina, Suriah, Mesir, Bahrain, Oman, Irak, dlsb.

Demikian sekilas info breaking news dari gurun “sahara”.

Jabal Dhahran, Arabia

Artikulli paraprakBeda Dengan Mimin, Mamat Lebih Konsisten
Artikulli tjetërKaum Islamis Datang, Budaya Toleransi Hilang
Antropolog Budaya di King Fahd University, Direktur Nusantara Institute, Kontributor The Middle East Institute, Kolumnis Deutsche Welle, dan Senior Fellow di National University of Singapore.